BudayaTradisiWisata

Menelusuri Jejak Sejarah Islam di Garut, Jawa Barat

Bagaimanakah sejarah Islam Garut? Sebagai salah satu agama yang terbesar di tanah air, tentunya penting bagi kita untuk mempelajari bagaimana masuk dan persebarannya. Secara umum, agama Islam disebarkan oleh para pedagang yang datang seperti dari Arab Saudi, Gujarat, India, Persia, dan bahkan Tiongkok.

Sementara itu, Garut merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang terkenal dengan kekentalan agama Islamnya. Hal ini bisa dilihat dari beberapa pesantren yang ada di kota ini. Nah, jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengetahui sejarah perkembangan agama Islam di Garut, simak ulasannya berikut.

Masuknya Islam di Jawa Barat

Masuk dan persebaran agama Islam di Garut tidak terlepas dari perkembangan agama tersebut di Jawa Barat. Tentu saja, baik secara geografis maupun politis, Garut memang terletak di Provinsi Jawa Barat.

Jawa Barat secara umum terdiri dari pegunungan yang cukup terjal dan di masa lalu, cukup sulit untuk dilewati. Namun, di beberapa daerah pesisir, letaknya dapat diakses dengan mudah. Nah, masuknya para pedagang asing ke Jawa Barat pada awalnya melalui Pelabuhan pesisir di Cirebon.

Sembari melakukan aktivitas perdagangan, para pedagang dari India, Gujarat, Persia, Arab Saudi, dan Tiongkok juga mengajarkan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai Islam yang cenderung tidak mengenal kasta serta cara penyebarannya yang damai dengan mudah menarik masyarakat pribumi di Jawa Barat.

Dengan demikian, selain tentang sejarah Islam Garut, diketahui bahwa Cirebon adalah kota pertama di Jawa Barat yang penduduknya cepat berpindah dari agama dan keyakinan lain ke Islam

Masuknya Islam ke Garut

Dari Cirebon, agama Islam dengan cepat tersebar di daerah-daerah lainnya termasuk Garut yang pada mulanya termasuk di wilayah pedalaman. Tokoh yang berjasa menyebarkan agama Islam di kota Garut adalah Arif Muhammad.

Baca Juga:  Cipanas Darajat Garut Menyajikan Wahana Seru untuk Wisatawan

Arif Muhammad melakukan dakwah dengan cara yang bijak sehingga Agama Islam bisa dengan mudah diterima. Demi mengenang jasanya, makam Arif Muhammad diletakkan di dekat Candi Cangkuang. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa makam tokoh Muslim berada di dekat Candi Hindu.

Para ahli sejarah dan masyarakat setempat berpendapat bahwa makam yang dekat Candi Hindu merupakan simbol perbedaan dan toleransi. Di masa itu, walaupun banyak orang akhirnya memeluk Islam berkat jasa Arif Muhammad, masih ada segelintir orang yang tetap berpegang teguh pada agama Hindu. Arif Muhammad beserta tokoh agama Islam lainnya juga tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Selain itu, pembuatan makam di dekat Candi Hindu juga dilakukan berdasarkan kondisi lingkungan Garut. Candi Cangkuang cenderung bisa diakses dengan lebih mudah dibandingkan daerah lainnya. Dengan demikian, para peziarah juga bisa lebih mudah untuk mengunjungi.

Nyatanya, hingga saat ini, masih ada banyak orang yang berziarah di makam Arif Muhammad dan ada banyak tempat makan di Garut di sekitarnya. Nah, apakah Anda tertarik mengunjungi makam tersebut dalam rangka mempelajari lebih lanjut sejarah Islam Garut?

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *